Jumat, 09 Januari 2009

Sejarah dan Perkembangan Teknologi GSM

GSM (Global System for Mobile Communication) merupakan sebuah teknologi komunikasi selular yang saat ini bersifat digital walau masih mengunakan signal analog. Teknologi GSM banyak diterapkan pada mobile communication, khususnya handphone. Teknologi ini memanfaatkan gelombang mikro dan pengiriman sinyal yang dibagi berdasarkan waktu, sehingga sinyal informasi yang dikirim akan sampai pada tujuan. GSM dijadikan standar global untuk komunikasi selular sekaligus sebagai teknologi selular yang paling banyak digunakan orang di seluruh dunia.

Pada awal tahun 80-an, teknologi telekomunikasi seluler mulai berkembang dan banyak digunakan. Tapi teknologinya masih analog, seperti AMPS, TACS, dan NMT. Tapi karena menggunakan teknologi yang masih analog, beberapa system yang dikembangkan di beberapa negara yang berbeda tidak saling kompatibel satu dengan yang lainnya, sehingga mobilitas user sangat terbatas pada suatu area system teknologi tertentu saja.

Untuk mengatasi keterbatasan yang terdapat pada sistem-sistem analog sebelumnya, pada tahun 1982, negara – negara Eropa membentuk sebuah organisasi bertujuan untuk menentukan standard-standard telekomunikasi mobile yang dapat dipakai di semua Negara Eropa. Organisasi ini diberi nama Group Speciale Mobile (GSM). Pembentukan organisasi ini dilatarbelakangi oleh keadaan di tiap-tiap negara Eropa pada ssat itu yang masih menggunakan system telekomunikasi wireless yang analog dan tidak compatible antara negara, sehingga tidak memungkinkan dilakukannya roaming antar negara. Organisasi ini kemudian menghasilkan standar-standar telekomunikasi bergerak yang kemudian dikenal dengan GSM (Global System for Mobile communication).

GSM sendiri mulai diimplementasikan di negara eropa pada awal tahun 1990-an. Pemakaian GSM kemudian meluas ke Asia dan benua Amerika. Pada saat ini GSM merupaka teknologi komunikasi bergerak yang paling banyak digunakan di seluruh dunia. Pada akhir tahun 2005, pelanggan GSM di dunia sudah mencapai 1,5 billion pelanggan dan merupakan teknologi yang paling banyak digunakan. Tabel di bawah ini menujukan perkembangan-perkembangan penting yang terkait dengan pengimplementasian GSM dan juga perkembangan teknologi seluler lainnya.

Di Eropa, pada awalnya GSM didesign untuk beroperasi pada band frekwensi 900 MHz, dimana untuk frekwensi uplink-nya digunakan frekwensi 890-915 MHz, dan frekwensi downlink-nya menggunakan frewkwensi 935 – 960 MHz. Dengan bandwidth sebesar 25 MHZ yang digunakan ini (915 - 890 = 960 – 935 = 25 MHz), dan lebar kanal sebasar 200 kHz, maka akan didapat 125 kanal, dimana 124 kanal digunakan untuk voice dan 1 kanal untuk signaling.

Pada perkembangannya, jumlah kanal sebanyak 124 kanal tidak mencukupi untuk memenuhi kebutuhan yang disebabkan pesatnya pertambahan jumlah subscriber. Untuk memenuhi kebutuhan kanal yang lebih banyak ini, maka regulator GSM di Eropa mencoba menggunakan tambahan frekwensi untuk GSM pada band frekwensi di range 1800 MHZ, yaitu band frekwensi pada 1710-1785 MHz sebagai frekwensi uplink dan frekwensi 1805-1880 MHZ sebagai frekwensi downlink-nya. Kemudian GSM dengan band frekwensi 1800 MHZ ini dikenal dengan sebutan GSM 1800. Pada GSM 1800 ini tersedia bandwidth sebesar 75 MHz (1880-1805 = 1785-1710 = 75 MHz). Dengan lebar kanal tetap sama seperti GSM 900, yaitu 200 KHz, maka pada GSM 1900 akan tersedia kanal sebanyak 375 kanal.

GSM yang awalnya hanya digunakan di Eropa, kemudian meluas ke Asia dan Amerika. Di Amerika Utara, dimana sebelumnya sudah berkembang teknologi lain yang menggunakan frekwensi 900 MHZ dan juga 1800 MHz, sehingga frekwensi ini tidak dapat lagi digunakan untuk GSM. Maka regulator telekomunikasi di sini memberikan alokasi frekwensi 1900 MHZ untuk peng-implementasian GSM di Amerika Utara. Pada GSM 1900 ini, digunakan frekwensi 1930-1990 MHz sebagai frewkwensi downlink dan frekwensi 1850-1910 MHz sebagai frewkwensi uplink-nya.

Pendirian Standard GSM diawali dari CEPT yang menggunakan frekuensi 900MHz untuk komunikasi mobile di Eropa.
1982 : CEPT membentuk tim ahli dengan nama Group Special Mobile (GSM) dengan tujuan menghasilkan standar internasional untuk komunikasi mobile di Eropa.
1984-1986 : Perkembangan teknis digunakan untuk optimalisasi range frekuensi yang ditentukan.
1986 : sebuah tim inti yang terdiri dari para ahli didirikan.
1987 : Prinsip transmisi dasar dipilih sesuai perjanjian 13 negara dalam MoU untuk memulai jaringan GSM sampai tahun 1991.
1988 : ETSI (European Telecommunication Standards Institute) didirikan; banyak dari aktivitas standar CEPT termasuk GSM, dimasukkan dalam badan ini. Anggota ETSI terdiri dari operator negara, Industri, swasta dan grup-grup lain.
1989 : GSM beralih nama dari Group Special Mobile ke Global System for Mobile Communication.
1990 : GSM900 Standard (fase 1) dijalankan. DCS1800 standard (fase 1) dikembangkan sebagai adaptasi GSM pertama. Sistem GSM pertama sedang dalam tes operasi.
1992 : Pengenalan komersial pada jaringan GSM900
1993 : Update GSM 900/DCS1800: GSM Phase 2.
1995 : GSM-R (Railway) : ETSI menyimpan range frekuensi untuk jaringan kereta (railway). GSM fase 2 selesai dikerjakan.
1996 : Sukses dari GSM standar, digunakan pada lebih dari 50 negara. PCS1900 (Public Cellular Systems) adalah adaptasi GSM di USA.
1997 : GSM fase 2+ Annual Release’96: CAMEL stage 1, GSM 1800/PCS 1900 berubah menjadi GSM 1800/GSM 1900, servis dual band (900&1800).
1998 : GSM fase 2+ Annual Release’97: GPRS stage 1,CAMEL,…Jaringan GSM-R pertama didirikan.
1999 : GSM fase 2+ Annual Release’98 250 juta pelanggan, 130 negara.
2000 : GSM fase 2+ Annual Release’99 identik dengan UMTS release’99, implementasi AMR (Adaptive Multi Rate), GPRS stage 2, EDGE, VHE (Virtual Home Environment).

Perkembangan saat ini GSM telah menggunakan frekwensi 2100MHz yang di sebut GSM 2100 lalu dengan teknologi HSxPA (HSDPA dan HSUPA) dari teknologi 3G. HSxPA sendiri merupakan perkembangan dari UMTS, sehingga HSxPA merupakan keluarga besar UMTS dan disebut-sebut sebagai 3.5G.

Tidak ada komentar: