”Pada hari pernikahan, di depan para tamu, engkau telah berjanji akan taat kepadaku!”.
”Memang, pada hari itu aku Cuma bersandiwara saja koq, untuk menghindarkan timbulnya keonaran.”
-.-.-.-.-.-.-
Empat orang telah bersepakat untuk bermain judi pada suatu malam. Sebelum permainan dimulai, sambil mengocok kartu seorang diantara yang diperrcaya menjadi bandar berkata, ”Dalam permainan nanti tidak boleh ada yang bermain curang. Ingat, curang itu dosa”
-.-.-.-.-.-.-
”Halo”
”Halo-betulkah ini Pendeta Lukas?”
”Ya, betul ini saya sendiri”
”Koq suaranya bukan seperti Bapak Pendeta Lukas”
”Betul, saya Pendeta Lukas.”
”Ada benar-benar pendeta Lukas?”
”Tentu saja.”
”Baiklah, begini Bapak Pendeta, ini Desi. Dapatkah Anda meminjamkan uang Rp2.000.000,00?”
”Oh..baik Desi, kalau Pendeta Lukas pulang, saya akan bilang kalau Anda meneleponnya!”
-.-.-.-.-.-.-.-
Sepasang suami-istri yang tak henti-hentinya bertengkar dianjurkan oleh seorang teman untuk mengikuti konseling perkawinan di gereja. Beberapa hari kemudian, si suami bertemu dengan sang teman. ”Nah..bagaimana kalian sudah konseling dengan Pendeta Anda?” tanya sang teman.
”Sudah’
”Bagaimana hasilnya?”
”Kami tetap bertengkar. Tetapi sekarang kami menamakannya Berbagi Masalah.”
Moss mengusap-usap tangan istrinya. ”Hari ini kita akan rayakan pesta emas perkawinan kita dan saya mempunyai kejutan untukmu.”
”Tahu deh, diman cincin itu sekarang?”
”Kini cincin itu benar-benar jadi milikmu. Hari ini saya telah melunasi cicilan terakhirnya.”
Karena Maria terus ngobrol di kelas, guru menulis dalam buku penghubung orangtus-guru: ”Sulit mengendalikan Maria. Ia terlalu banyak bicara!”
Ayah Maria mengembalikan buku penghubung keesokan harinya, dengan balasan: ”Saya sungguh ingun tahu, apa yang Bu Guru akan katakan seandainya mendengar ibunya...”
-.-.-.-.-.-.-.-
Tidak ada komentar:
Posting Komentar